Tuesday, March 8, 2016

23.347 Balita di Kota Kupang Diimunisasi

KUPANG, TIMEX- Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio serentak dilaksanakan di seluruh daerah di Indonesia mulai hari ini, hingga satu pekan ke depan. Namun di Kota Kupang, kegiatan ini telah dilaksanakan Senin (7/3) kemarin. Pelaksanaan PIN Polio tingkat Kota Kupang dibuka dengan resmi oleh Wakil Walikota Kupang, Herman Man, di Posyandu Gardena, Kelurahan Fatululi. 

Dalam sambutannya, Herman meminta peran serta camat dan lurah agar realisasi PIN Polio di Kota Kupang mencapai 100 persen. Herman juga meminta para kader posyandu untuk bekerja dengan tulus. "Orangtua juga harus berpartisipasi aktif dengan mengantarkan anaknya ke Pos PIN terdekat, "ungkapnya.

Untuk Kota Kupang, sebagaimana dijelaskan Kadis Kesehatan, dr Ari Wijana, target yang diberikan panitia nasional, yakni 45.931 balita. Namun data riil dari 11 puskesmas, hanya terdapat 33.700 balita.  
 
Pelaksanaan PIN Polio tingkat Kota Kupang kali ini juga dipantau langsung oleh istri para Menteri Kabinet Kerja yang tergabung dalam organisasi Oase. Diantaranya, Kartika Basuki, istri Menteri PU dan Perumahan Rakyat dan Eri Imam, istri Sekretaris Menteri BUMN bersama rombongan dari Jakarta. Pemantauan mereka terpusat di Posyandu Bougenville di Kelurahan Oesapa.
 
Pantauan Timor Express, saat datang ke Posyandu Bougenville, istri Menteri Kabinet Kerja didampingi Pejabat dari Kementerian Kesehatan, Sugiharto, Wakil Ketua PKK NTT, Fransiska Litelnoni-Sianto, Ketua PKK Kota Kupang, Resdiana Ndapamerang dan Kabid P2P Dinkes Kota Kupang, Sri Wahyuningsih.
 
Kartika Basuki dalam sambutannya, mengatakan, sasaran PIN Polio secara keseluruhan di Indonesia, yakni 23 juta anak. Dan khusus untuk Kota Kupang, sasarannya 45 ribu anak. "Hari ini kami pantau di Kota Kupang, besok di Kabupaten Kupang,"katanya sembari berharap, PIN Polio kali ini harus menjangkau semua anak yang berusia 59 bulan ke bawah. Untuk itu, petugas kesehatan dan para kader harus berusaha mendatangi kediaman anak, apabila ada anak yang tidak diantar orangtuanya ke Pos PIN. 

Sementara Kabid P2KM Dinkes NTT, Theresia S. Ralo optimistis, sasaran PIN Polio di NTT umumnya dan Kota Kupang khususnya, bisa mencapai 100 persen. Faktanya, jumlah anak yang hadir ke Posyandu untuk mendapatkan vaksin polio lebih dari jumlah anak yang selama ini terdata. Untuk diketahui, di hari pertama pelaksanaan PIN Polio tingkat Kota Kupang, terdapat 23.347 balita yang mendapatkan vaksin imunisasi polio. Informasi ini diperoleh Timor Express melalui Kabid P2P Dinkes Kota Kupang, Sri Wahyuningsih. (r2/boy)

Sumber: 

Wednesday, March 2, 2016

Dinkes Kota Kupang Gelar Rakor PIN

POS KUPANG.COM, KUPANG - Dalam rangka pelaksaan pekan imunisasi polio (PIN) di aula rumah jabatan walikota Kupang pada Rabu (2/3/2016) telah berlangsung rapat koordinasi.

Kegiatan itu dibuka Kadis Kesehatan Kota Kupang, dr Ary Wijana. Setelah pembukaan dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh Kabid Penanggulanan penyakit menular, Sri Wahyuningsih.

Kegiatan diikuti petugas dari puskesmas, para lurah, posyandu dan lainnya.
Pekan PIN di Kota Kupang akan dilaksanakan mulai 7 Maret hingga 15 maret 2016

Sumber:

Monday, February 22, 2016

Dinas Kesehatan Kota Siapkan 90 Titik Fogging Focus

POS KUPANG.COM, KUPANG--Dinas kesehatan Kota Kupang menyiapkan dana untuk fogging focus di 90 titik dalam pemberantasan sarang nyamuk di Kota Kupang.S aat ini sudah 46 titik yang telah fogging focus. Demikian, Kepala Dinas Kesehatan  Kota Kupang, dr Ari Wijana yang ditemui di gedung DPRD Kota Kupang, Senin (22/2/2016).

Dia mengatakan, selain fogging focus yang dilakukan oleh dinas kesehatan ada juga fogging focus yang merupakan partisipasi dari masyarakat namun dilakukan dalam pengawasan dinas kesehatan  Kota Kupang.
Misalnya, permintaan dari pihak Kantor Bank Indonesia, juga dari beberapa civitas sekolah kesehatan di kota Kupang, fogging fokus di asrama polda NTT dan lainnya.

Mengenai kasus DBD di Kota Kupang, katanya, saat ini sudaha da 72 kasus namun belum ada yang meninggal dunia. "Masyarakat semakin sadar sehingga masih dalam tahap awal sudah dibawa ke sarana kesehatan. Dari 72 kasus ini hanya ada dua kasus yang sudah sampai ke grade tiga sedangkan lainnya baru grade satu dan dua sudah ke rumah sakit," ujarnya. 

Penderita terbanyak, katanya, berasal dari Kecamata Maulafa. Menurutnya, jika dibandingkan dengan tiga tahun lalu maka grafiknya masih berdekatan dan tidak ada yang melonjak tinggi. Namun masyarakat diminta untuk tetap antisipasi karena tahun ini adalah siklus lima tahunan.

Sumber:

Friday, February 19, 2016

1 Januari 2016, 10 Puskesmas beralih status menjadi BLUD

EFEKTIF Jumat 1 Januari 2016, sepuluh Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Kota Kupang beralih status menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Dengan berubah status, jelas Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang dr. Ari Wijana Rabu 11 November 2015, semua biaya operasional termasuk gaji PNS dikelolah sendiri.

“Seluruh biaya operasional dan pengelolaan keuangan menjadi tanggungjawab Kepala BLUD. Tenaga medis tidak boleh rangkap jabatan misalnya administrasi keuangan. Untuk administrasi keuangan 10 BLUD itu membutuhkan tenaga akuntansi. Jadi mereka mandiri. Kita di dinas hanya mendapat laporan. Sehingga Kepala BLUD harus cakap mengelolah BLUD termasuk keuangan. Didalamnya termasuk dana BPJS yang kian tahun akan terus bertambah. Pemkot nanti hanya menerima laporan tertulis Kepala BLUD-nya. Dalam rangka persiapan ke-10 Puskesmas beralih status, kita didukung BPK telah melakukan pelatihan termasuk pendampingan terkait pengelolaan keuangan sehingga tidak terjadi kebocoran,” jelas dr. Ari.

Kesepuluh Puskesmas yang berubah status yaitu Puskesmas Bakunase, Pasir Panjang, Kota Kupang, Alak, Sikumana, Penfui, Oebobo, Oepoi dan Oesapa. Sementara Puskesmas Manutapen masih berstatus Puskesmas karena baru dibuka. Dijelaskan dr. Ari, khusus tenaga akutansi akan rekrut sarjana akuntansi dengan status tenaga honor dengan gaji Rp 1.200.000 sebulan. Dengan beralih status menjadi BLUD, tambah dr. Ari, setiap BLUD, rata-rata punya tiga tenaga dokter, diluar perawat dan bidan.

“Di lingkungan Pemkot ketersediaan tenaga dokter mencukupi, karena kita punya dokter PTT daerah dan dokter berstatus PNS. Semuanya berjumlah 24 orang.” Khusus RSUD SK Lerik, kata dr. Ari termasuk BLUD tetapi masih parsial.” Kedepan akan beralih status menjadi BLUD,” katanya.

Program Sehati
 
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kupang meluncurkan program Sehat Tanpa Korupsi (Sehati) kerjasama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Sabtu 14 November 2015 di Grand Mutiara. Peluncuran Sehati menyambut peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-51 pada 12 November 2015.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang dokter Ary Wijana mengatakan pada peringatan HKN, akan diluncurkan 10 puskesmas menjadi badan layanan umum daerah (BLUD) yang mulai beroperasi pada Januari 2016. “Launching (peluncuran) 10 Puskesmas menjadi BLUD ini dilakukan di Puskesmas Manutapen pada 12 November 2015,” katanya kepada wartawan.
Sementara itu pada 14 November 2015 peluncuran program Sehati tahap dua yang bekerjasama dan pendampingan langsung oleh KPK.

“Ini berkaitan dengan pencegahan terhadap kemungkinan kecurangan pengelolaan keuangan dan nakapitasi dari BPJS yang ada di puskesmas nanti. Dan ini akan didampingi oleh KPK,” ungkapnya. Adapun kegiatan ketiga akan digelar di Grand Mutiara, juga akan diluncurkan penyerahan kendaraan operasional kepala puskesmas sebanyak 11 unit. Nanti pada 2016, Dinas Kesehatan Kota Kupang akan melakukan beberapa kegiatan untuk antisipasi ancaman Demam Berdarah Dengue (DBD).

Menurut dokter Ary, pihaknya kini sedang mengantisipasi siklus lima tahunan DBD. Pasalnya lima tahun sebelumnya terjadi kejadian luar biasa (KLB) DBD di Kupang. “Kita akan melakukan gebrak dengan seluruh stakholder mulai Desember bersama-sama sehingga minimal siklus 5 tahun ini bisa ditekan jangan sampai ada kematian lagi,” ujarnya. Ia menyebutkan selama lima tahun lalu terjadi 1.297 kasus DBD dan 11 orang meninggal, sedangkan pada 2015 satu penderitra DBD meninggal.

Selanjutnya pada 2016 akan digelar pekan imunisasi Nasional. Seluruh batita dan balita harus mendapat imunisasi lengkap melalui program Kementerian Kesehatan. Ia menyebutkan Pemerintah Kota Kupang sudah mengalokasikan anggaran untuk mendanai Pekan Imuniasi Nasional tersebut. ♦ wjr/terasntt.com