Monday, November 16, 2015

Dokter di Kota Kupang Jangan Pasang Muka 'Kram'

POS KUPANG KUPANG- Dokter dan kepala puskesmas di Kota Kupang diminta tidak sering meninggalkan kantor saat pasien masih membutuhkan pelayanan. Pasalnya, ada dokter yang meninggalkan tugas sebelum waktunya

Demikian penegasan Walikota Kupang, Jonas Salean, SH, MSi pada puncak perayaan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 51 tingkat Kota Kupang, di Grand Mutiara, Jalan Timor Raya, Kelurahan Pasir Panjang, Kota Kupang, Sabtu (14/11/2015).

Pada acara HKN tersebut, Walikota Jonas Salean menyerahkan kunci mobil jenis Susuki Ertiga kepada 11 kepala puskesmas di Kota Kupang.

"Saya sering mendapat laporan dari masyarakat ada dokter yang sering terlambat masuk kantor dan juga tidak displin. Kadang suka tinggalkan tugas. Kalau dokter sudah tidak disiplin, bagaimana dengan anak buahnya. Jam 12 siang cari dokter di puskesmas sudah tidak ada yang melayani. Padahal jam dinas kita sampai jam dua siang. Saya sadari kepala puskesmas juga bosan duduk di kantor. Tapi jangan tinggalkan puskesmas saat pasien masih membutuhkan pelayanan. Dokter yang tidak disiplin akan dipanggil," katanya
Pada kesempatan tersebut, Jonas Salean minta kepala puskesmas dan seluruh jajarannya agar memberikan pelayan yang terbaik kepada pasien.

"Jangan pasang muka kram terhadap pasien nanti bisa-bisa pasien sakitnya bertambah parah. Upayakan selalu tersenyum saat berhadapan langsung melayani masyarakat. Puskesmas adalah ujung tombak yang paling dekat dengan warga kota di wilayah kecamatan. Karena itu, berikanlah pelayanan kepada masyarakat sebaik-baiknya,' pesannya

KUNCI- Sebelas kepala puskesmas di Kota Kupang pose bersama usai menerima kunci mobil operasional yang diperuntukan bagi kepala puskesmas. Penyerahan kunci mobil operasional dilakukan bertepatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) tingkat Kota Kupang di Grand Mutiara, Sabtu (8/11/2015). Foto by Hermina Pello

Jonas Salean juga mengungkapkan jika selama masa kepemimpinannya derajat kesehatan tetap menjadi perhatian utama. Dan mulai tahun ini, 10 puskesmas sudah menjadi otonom menjadi badan layanan umum daerah (BLUD). Semua administrasi keuangan, manajemen menjadi tanggung jawab puskesmas. Ini bentuk kemandirian puskesmas.

Kadis Kesehatan Kota Kupang, dr. Ari Wijana dalam laporannya, mengatakan launching 10 puskesmas sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) mengedepankan prinsip efisiensi dalam tata kelola keuangan dan manajemen terutama dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

"Kegiatan ini ada pendampingan dari BPKP Perwakilan NTT. Kami berharap satu puskesmas yang baru diresmikan dapat mengejar puskesmas lainnya untuk menjadi BLUD juga," ujarnya

Ada launching program pencegahan korupsi di jajaran kesehatan, kata Ari, diberi nama Program Sehati, yakni sehat tanpa korupsi yang menitikberatkan pada pencegahan atau tanpa kecurangan dalam mengelola anggaran JKN. Program ini mendapat dampingain dari KPK.

Pada acara HKN 2015 juga disampaikan adanya penilaian terhadap 10 puskesmas di Kota Kupang dimana penilaian dilakukan secara tertutup.

Puskesmas Pasir Panjang mendapat predikat puskesmas berprestasi. Dan pada tahun 2017 baru akan diumumkan kembali puskesmas berprestasi. Sedangkan untuk juara toilet bersih, dimenangkan Puskesmas Bakunase. (ira)

Sumber: